Minggu, 17 Oktober 2010

Vitamin Mampu Tekan Risiko Penyakit Jantung

Ilustrasi
TAK hanya bermanfaat menjaga vitalitas dan daya tahan tubuh, konsumsi vitamin secara teratur dapat mencegah penyakit tertentu. Salah satunya penyakit jantung.

Vitamin merupakan nutrisi tanpa kalori yang penting dan dibutuhkan untuk metabolisme tubuh manusia. Vitamin tidak dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tetapi diperoleh dari makanan seharihari. Fungsi khusus vitamin adalah sebagai kofaktor (elemen pembantu) untuk reaksi enzimatik.

Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, sistem susunan syaraf, sistem kekebalan tubuh, dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk setiap vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda.

Penelitian terbaru menunjukkan, mengonsumsi multivitamin secara teratur dapat membantu wanita tanpa penyakit kardiovaskular untuk menangkal serangan jantung. Namun, khasiat pil vitamin tampaknya tidak akan berpengaruh pada wanita yang telah menderita penyakit jantung. Studi ini dilakukan oleh Dr Susanne Rautiainen dan rekan-rekannya di Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia.

Temuan ini tidak memberikan jawaban atas pertanyaan apakah vitamin berguna sebagai pencegahan penyakit. “Sangat penting untuk diingat bahwa pengguna multivitamin cenderung menjadi sehat secara umum. Mereka biasanya akan mengurangi rokok, lebih aktif secara fisik, dan memiliki pola makan yang sehat,” kata Rautiainen.

“Bahkan jika kita telah dikendalikan oleh sejumlah faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku sehat, kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan bahwa kita bisa mengukur gaya hidup sehat kita melalui pengonsumsian multivitamin,” lanjutnya seperti dikutip Reuters. Diketahui, sekitar setengah dari orang dewasa Amerika Serikat dilaporkan mengonsumsi multivitamin secara teratur.
?
Rautiainen dan timnya menyebutkan di dalam jurnal American Journal of Clinical Nutrition, di negara-negara industri penggunaan multivitamin tersebar luas. Sementara kebijaksanaan konvensional di negara-negara tersebut menyatakan bahwa mengonsumsi vitamin bisa membantu mencegah penyakit jantung. Para peneliti mengungkapkan, sebenarnya ada sedikit bukti untuk mendukung klaim tersebut.
?
Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan vitamin dan penyakit jantung pada wanita, Rautiainen dan timnya mengikutsertakan 31.671 orang wanita tanpa riwayat penyakit jantung dan 2.262 wanita yang memang memiliki penyakit jantung selama 10 tahun terakhir. Para wanita tersebut berusia antara 49 sampai 83 tahun di awal-awal penelitian, dan sekitar 60 persen di masing-masing kelompok menggunakan beberapa jenis suplemen makanan yang sama.

Selama waktu periode yang diamati, 932 serangan jantung terjadi di kelompok para wanita tanpa sejarah penyakit jantung, sedangkan 269 wanita dengan penyakit jantung juga mengalami serangan jantung. Di antara para wanita yang awalnya tidak memiliki penyakit jantung dan tidak memakan suplemen diet, 3,4 persen di antaranya mengalami serangan jantung, dibandingkan dengan 2,6 persen wanita yang mengonsumsi multivitamin ditambah suplemen lain.

Ini diterjemahkan dengan risiko serangan jantung sekitar 27 persen lebih rendah kepada wanita yang mengonsumsi vitamin. Sementara di antara wanita dengan penyakit jantung, 13 persen dari yang tidak menggunakan vitamin mengalami serangan jantung, dibandingkan dengan 14 persen wanita yang mengonsumsi multivitamin. Hasil ini sebenarnya bukan perbedaan yang signifikan (berarti bisa saja karena kebetulan).

Untuk wanita tanpa penyakit jantung pada awal-awal penelitian, mengonsumsi multivitamin kurang dari lima tahun dapat mengurangi risiko serangan jantung sebesar 18 persen dibandingkan dengan non-pengguna suplemen. Sementara pengguna vitamin selama 10 tahun atau lebih akan mengurangi risiko hingga 41 persen.
Sebelumnya, penelitian lainnya juga menghasilkan temuan yang sama yaitu konsumsi vitamin mencegah penyakit jantung. Kesehatan jantung, seperti yang sering Anda dengar, bergantung pada penurunan kadar kolesterol jahat (LDL) dan peningkatan kadar kolesterol baik (HDL). Tapi sekarang ini, anjurannya tidak sesederhana itu.

Temuan terbaru menunjukkan bahwa kolesterol jahat merupakan bagian dari sebuah aksi ganda. Dan tablet vitamin, menurut temuan studi ini, bisa digunakan sebagai pengobatan baru penyakit jantung. Peneliti menemukan bahwa LDL mempunyai saudara kembar yang dikenal dengan lipoprotein(a), yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Memiliki LDL dan Lp(a) akan menggandakan risiko dan meningkatkan risiko penyumbatan arteri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar