Kamis, 21 Oktober 2010

Jangan Abaikan Primarital Check Up

Ilustrasi (Foto : Okezone.com/Google)
PERSIAPAN MENTAL dan finansial harus dipersiapkan sebelum menikah. Namun saat ini, persiapan kesehatan dengan melakukan premarital check up juga sudah menjadi tren sebelum melakukan pernikahan.

Salah satu faktor penting yang akan menentukan kebahagiaan sebuah perkawinan adalah kesehatan. Apabila salah satu di antara pasangan atau anak yang dilahirkan ternyata mempunyai masalah kesehatan, maka kebahagiaan itu tidak dapat dirasakan seutuhnya.

Untuk itu, tidak melewatkan premarital check up atau tes kesehatan pranikah menjadi satu tren yang saat ini dilakukan oleh para pasangan sebelum melangsungkan pernikahan agar kesehatan para calon pengantin dapat diketahui. Pemeriksaan pranikah merupakan salah satu tahap dalam persiapan yang tidak boleh dilewati.

Di beberapa negara seperti Taiwan, Turki, Mesir, Spanyol, dan Italia, bahkan mewajibkan pemeriksaan kesehatan premarital sebagai hal yang wajib. Hal yang sama juga dilakukan oleh pasangan yang baru saja menikah pada Mei lalu, Cahyani Puspitasari, 28, dia dan pasangan pun disarankan oleh dokter dan temannya untuk mengikuti beberapa rangkaian yang saat ini banyak dilakukan oleh pasangan sebelum menikah. Dengan premarital check up sebagai kegiatan yang paling penting di antara kesiapan mental dan mengikuti konseling.

“Mengetahui riwayat kesehatan saya dan calon suami dengan melakukan premarital check up saat itu menurut saya penting banget karena berkaitan juga dengan persiapan untuk kehamilan kita nantinya,” tutur wanita yang akrab disapa Hanny ini.

Dikatakan oleh Dra Ampi Retnowardani MSi dari Laboratorium Klinik Prodia, premarital check up adalah sekumpulan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan status kesehatan calon pengantin. Terutama untuk mendeteksi adanya penyakit menular, menahun, atau diturunkan yang dapat memengaruhi kesuburan atau kesehatan janin.

“Sebagai upaya pencegahan dan memastikan status kesehatan adalah tujuan dilakukannya tes ini,” ujar dia.

Umumnya, dalam tes ini dilakukan pemeriksaan terhadap kesehatan secara umum, penyakit kencing manis atau diabetes, infeksi TORC dan hepatitis, penyakit keturunan lain seperti thallasaemia, ketidakcocokan golongan darah dan rhesus, serta ada-tidaknya penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.

“Premarital check up bukan bertujuan untuk membatalkan pernikahan bila ditemukan masalah, tetapi justru dicarikan solusi yang tepat untuk mencegah timbulnya masalah di kemudian hari,” jelasnya.

Dikatakan oleh dr Frizar Irmansyah SpOG dari RS Pusat Pertamina Jakarta menuturkan, konseling prakonsepsi bagi pasangan yang merencanakan kehamilan juga penting dilakukan. Konseling prakonsepsi merupakan upaya pencegahan dengan cara meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan prakonsepsi (sebelum kehamilan). Ini dilakukan agar dapat menjalani kehamilan secara optimal, mengurangi risiko gangguan selama kehamilan, dan kelahiran bayi dengan gangguan kesehatan yang tentunya tidak diinginkan oleh setiap pasangan. (Okz/Tom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar