Yogyakarta (ANTARA New) - Proses "hypnobirthing" dapat menjadi solusi untuk menekan jumlah kematian ibu dan bayi saat persalinan, kata pakar ilmu kesehatan dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Sri Sumaryani.

"`Hypnobirthing adalah upaya alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar," katanya di Yogyakarta, Sabtu, sehubungan dengan upaya meminimalkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia.

Ia mengatakan proses itu juga menjadi sarana komunikasi antara ibu dengan bayi dalam kandungannya. Sugesti positif dalam "hypnobirthing" juga optimal untuk mengurangi rasa mual, muntah, dan depresi yang
umumnya menimpa ibu hamil selama masa kehamilan.

"Selama ini sebagian besar ibu hamil beranggapan bahwa melahirkan atau persalinan adalah sesuatu yang menyakitkan, sehingga menimbulkan kecemasan yang dapat membahayakan keselamatan janin dan ibunya. Padahal, melahirkan merupakan proses alamiah,"vkatanya.

Ia mengatakan ketika seorang wanita mengalami kecemasan berlebih saat proses persalinan, janin yang akan dilahirkannya pun menjadi cemas dan sulit keluar. Akibatnya, proses persalinan menjadi lama dan panjang, bahkan bisa mengancam keselamatan ibu dan bayi.

Oleh karena itu, menurut dia, pola pikir ibu hamil perlu diubah agar menyadari persalinan merupakan proses alami, sehingga akan menimbulkan rasa nyaman dan tenang dalam proses melahirkan.

Ia mengatakan "hypnobirthing" sebenarnya bukan sesuatu yang baru di Indonesia, karena hal itu sudah dilakukan sejak zaman dulu. Namun, saat ini "hypnobirthing" dilengkapi dengan penjelasan secara ilmiah
dan terprogram, sehingga hasilnya lebih optimal.

"Hypnobirthing" dilakukan dengan menghipnosis alam bawah sadar. Hipnosis bisa dilakukan kapan saja, mulai dari awal kehamilan hingga persalinan.

"Hipnosis dalam `hypnobirthing` bisa dilakukan sendiri maupun menggunakan tenaga kesehatan yang membantu memberikan afirmasi atau niat positif," katanya. (B015/M008/K004)
Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011