Sabtu, 20 November 2010

Nutrisi Yang Baik Membuat Kekebalan Tubuh Meningkat

Foto: Istimewa
TAK hanya pengobatan, pasien penderita kanker juga butuh nutrisi yang mencukupi. Nutrisi ini penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh, terapi, dan mencegah kanker kambuh kembali.

Menurunnya nafsu makan dan tekanan psikologis tak dimungkiri membuat penderita kanker kehilangan nafsu makan. Ujungnya, mereka pun bisa mengalami malanutrisi. Padahal, justru penderita kanker atau mereka yang sedang dalam proses pemulihan justru membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Pasalnya, nutrisi yang cukup akan membuat proses penyembuhan berjalan lebih cepat.

“Idealnya, para penderita tetap butuh mengatur pola makan yang kesemuanya mengandung nutrisi penting, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral,” kata ahli gizi dari Rumah Sakit Kanker Dharmais, Dr Ririn Hariani Sp.GK.

Untuk pasien kanker payudara, misalnya,pada pasien yang sedang menjalani terapi, baik itu operasi kemoterapi maupun radiasi, asupan nutrisi yang baik akan dapat mempertahankan status nutrisi. Dengan begitu, pasien dapat menjalani terapinya.

“Pasien kanker yang sedang menjalani terapi, biasanya akan mengalami perubahan nafsu makan, mual, muntah karena adanya efek samping dari terapi yang dijalankan,” ujar dokter lulusan Universitas Airlangga, Surabaya, ini.

Kondisi tersebut juga disebutkan Ririn karena terjadinya ketidakstabilan emosi hingga depresi yang berakibat pada gangguan status nutrisi dari ringan hingga berat. Selain itu, karena pengobatan kanker umumnya akan mengurangi nafsu makan.

Pada kondisi yang berat atau yang sering disebut sebagai kaheksia, akan terjadi keseimbangan protein negatif, yang menyebabkan daya tahan kualitas hidup pasien akan menurun. Selain hal tersebut, biasanya pasien akan mengalami liposis(pemecahan lemak) dan kehilangan massa otot yang akan memperburuk kondisi pasien. Padahal,justru mereka membutuhkan nutrisi yang cukup.

Nah, bila nafsu makan yang buruk terus berlanjut dan berujung pada malanutrisi, tentu ini akan memperburuk kondisi pasien penderita kanker. Ririn menambahkan,penderita kanker dengan malanutrisi juga mempunyai risiko mengalami infeksi pascaoperasi lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang berstatus gizi baik.

Kurang gizi yang diiringi dengan menurunnya berat badan akan memengaruhi, bahkan bisa memperburuk hasil pengobatan para penderita kanker. Karena itu, untuk mencegah terjadinya hal tersebut, diperlukan dukungan nutrisi yang baik untuk mempertahankan status nutrisi, mencegah penurunan berat badan, dan meminimalkan komplikasi yang terjadi.

“Pasien sebaiknya diberikan nutrisi sesuai dengan kebutuhan dan terapi yang dijalankan serta disesuaikan dengan kondisi pasien,” tuturnya.

Ririn menegaskan, kebutuhan nutrisi penderita kanker sangat individual, dan bergantung pada seberapa parah yang diderita dan seperti apa kondisi si penderita. Ada penderita yang membutuhkan lebih banyak nutrisi, ada pula yang sedikit.

Akan tetapi, umumnya kebutuhan kalori yang dianjurkan adalah 25-35 kalori/kg berat badan per harinya, dengan protein 1-2 gram/kg berat badan per harinya.

“Pada prinsipnya, makanan sama dengan orang lain. Seimbang protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral,” pesan Ririn.

Masih disarankan oleh Ririn, penyajian makanan untuk penderita kanker sebaiknya dapat membangkitkan selera makan. Seperti makanan dapat diberi bumbu lebih banyak dengan memperhatikan nutrisi yang seimbang.

“Makanan diberikan sedikit-sedikit, tapi sering,” sarannya.

Keseimbangan nutrisi yang dikonsumsi harus diutamakan, terutama untuk perempuan. Itu karena secara fisiologis perempuan mengalami menstruasi, hamil, menyusui,juga mengalami menopause sehingga memerlukan nutrisi yang optimal.

“Terapi penunjang dengan pengaturan makan ini penting sekali agar pasien dapat mempertahankan berat badan,” ungkapnya.

Tujuan utama terapi nutrisi adalah memperbaiki defisiensi zat gizi yang diperlukan sehingga berat badan dapat dipertahankan dan pengobatan dapat berjalan lancar.

Terapi pelengkap ini terbukti membantu mengontrol gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita kanker. Hal tersebut dimaksudkan agar waktu pemulihan pun lebih cepat.

“Terapi tambahan tidak bisa diberikan pada semua penderita kanker, karena bergantung pada jenis kankernya,” kata Ririn.

Ketua Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta (YKPJ) Dr Sutjipto Sp.B(K) Onk mengatakan, para penderita kanker membutuhkan protein nabati dan hewani serta makanan yang berserat untuk tubuh.

“Makanan sehat secara efektif dapat berpengaruh terhadap kondisi pasien kanker,” ucapnya dalam acara seminar awam dengan tema “Pengenalan dan Deteksi Dini Kanker Payudara Mencegah Perluasan Kasus Kanker Payudara pada Perempuan” yang diadakan oleh YKPJ dan RSPAD Gatot Subroto yang bekerja sama dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Jakarta beberapa waktu lalu. (Ant/Yan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar