Kamis, 23 Februari 2012

surah/surat al-baqarah ayat 241-250



walilmuthallaqaati mataa'un bilma'ruufi haqqan 'alaa lmuttaqiin
[2:241] Kepada wanita-wanita yang diceraikan (hendaklah diberikan oleh suaminya) mut'ah menurut yang ma'ruf, sebagai suatu kewajiban bagi orang-orang yang bertakwa.

kadzaalika yubayyinullaahu lakum aayaatihi la'allakum ta'qiluun
[2:242] Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya (hukum-hukum-Nya) supaya kamu memahaminya.

alam tara ilaalladziina kharajuu min diyaarihim wahum uluufun hadzara lmawti faqaala lahumullaahu muutuu tsumma ahyaahum innallaaha ladzuu fadhlin 'alaa nnaasi walaakinna aktsara nnaasi laa yasykuruun
[2:243] Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang ke luar dari kampung halaman mereka, sedang mereka beribu-ribu (jumlahnya) karena takut mati; maka Allah berfirman kepada mereka: "Matilah kamu", kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.

waqaatiluu fii sabiilillaahi wa'lamuu annallaaha samii'un 'aliim
[2:244] Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


man dzaalladzii yuqridhullaaha qardhan hasanan fayudaa'ifahu lahu adh'aafan katsiiratan walaahu yaqbidhu wayabsuthu wa-ilayhi turja'uun
[2:245] Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.


alam tara ilaa lmala-i min banii israa-iila min ba'di muusaa idz qaaluu linabiyyin lahumu ib'ats lanaa malikan nuqaatil fii sabiilillaahi qaala hal 'asaytum in kutiba 'alaykumu lqitaalullaa tuqaatiluu qaaluu wamaa lanaallaa nuqaatila fii sabiilillaahi waqad ukhrijnaa min diyaarinaa wa-abnaa-inaa falammaa kutiba 'alayhimu lqitaalu tawallaw illaa qaliilan minhum walaahu 'aliimun bizhzhaalimiin
[2:246] Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israil sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang". Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya kami telah diusir dari anak-anak kami?". Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, merekapun berpaling, kecuali beberapa saja di antara mereka. Dan Allah Maha Mengetahui siapa orang-orang yang zalim.


waqaala lahum nabiyyuhum innallaaha qad ba'atsa lakum thaaluuta malikan qaaluu annaa yakuunu lahu lmulku 'alaynaa wanahnu ahaqqu bilmulki minhu walam yu/ta sa'atan mina lmaali qaala innallaaha isthafaahu 'alaykum wazaadahu basthatan fii l'ilmi waljismi walaahu yu/tii mulkahu man yasyaau walaahu waasi'un 'aliim
[2:247] Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." Mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui.


waqaala lahum nabiyyuhum inna aayata mulkihi an ya/tiyakumu ttaabuutu fiihi sakiinatun min rabbikum wabaqiyyatun mimmaa taraka aalu muusaa waaalu haaruuna tahmiluhu lmalaa-ikatu inna fii dzaalika laaayatan lakum in kuntum mu/miniin
[2:248] Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman.


falammaa fashala thaaluutu biljunuudi qaala innallaaha mubtaliikum binaharin faman syariba minhu falaysa minnii waman lam yath'amhu fa-innahu minnii illaa mani ightarafa ghurfatan biyadihi fasyaribuu minhu illaa qaliilan minhum falammaa jaawazahu huwa walladziina aamanuu ma'ahu qaaluu laa thaaqata lanaa lyawma bijaaluuta wajunuudihi qaalalladziina yazhunnuuna annahum mulaaquullaahi kam min fi-atin qaliilatin ghalabat fi-atan katsiiratan bi-idznillaahi walaahu ma'a shshaabiriin
[2:249] Maka tatkala Thalut keluar membawa tentaranya, ia berkata: "Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan suatu sungai. Maka siapa di antara kamu meminum airnya; bukanlah ia pengikutku. Dan barangsiapa tiada meminumnya, kecuali menceduk seceduk tangan, maka dia adalah pengikutku." Kemudian mereka meminumnya kecuali beberapa orang di antara mereka. Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: "Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya." Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: "Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar."


walammaa barazuu lijaaluuta wajunuudihi qaaluu rabbanaa afrigh 'alaynaa shabran watsabbit aqdaamanaa wanshurnaa 'alaa lqawmi lkaafiriin
[2:250] Tatkala Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar