Sabtu, 15 Oktober 2011

Stop! Ber-SMS atau BBM Sambil Berkendara



Segera hentikan ber-SMS atau BBM saat mengemudi atau menunggang sepeda motor. Ini bukan sekedar peringatan biasa. Kebiasaan itu bisa mengurangi refleks sangat signifikan. Berarti, nyawa - bisa diri sendiri atau orang lain - melayang.
Christine Yager dari lembaga pendidikan Texas A&M University's Texas Transportation Institute telah melakukan penelitian pengaruh saat ber-SMS terhadap reflek. Ia mengumpulkan 42 responen berusia 16 - 54 tahun untuk mengendarai mobil di lintasan khusus dengan rintangan mirip situasi jalan raya, berjarak 17,7 km. Pengemudi harus berusaha berhenti secepat mungkin, saat lampu indikator kuning pada dashboard menyala.
Nah, tes dilakukan dengan dua cara. Pertama, saat SMS. Hasilnya, reaksi pengemudi butuh waktu tiga sampai empat detik untuk menghentikan mobil. Kedua, tanpa SMS cuma butuh satu sampai dua detik.
Menariknya, Yager juga menguji hal yang sama pada beberapa bikers dan hasilnya jauh lebih buruk! Reaksi pengereman 11 kali lipat lebih buruk, bahkan ada yang sama sekali tak menghentikan sepeda motornya. Ini bukti kongkret!
"Baik membaca atau mengetik SMS sambil mengemudi, punya bobot yang sama akan pengalihan konsentrasi. Sangat bahaya," tegas Yager. Bayangkan, kalau mobil di depan yang tiba-tiba berhenti, apa yang terjadi?!
Di Inggris mengemudi sambil ber-SMS sudah menjadi "dosa" yang diperbolehkan. Tapi kini, Kepolisian setempat sudah menyatakan siap menindak tegas perilaku ini layaknya pelanggaran mengemudi saat mabuk.
Bagaimana di Indonesia? Tampaknya, tak ada sanksi, meski sudah ada larangan. Terutama pengendara mobil masih ada yang ber-SMS atau BBM.
Sumber :
AUTOBLOG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar